Panji 1

Kamis, 22 Juli 2010

Jelmaan Hume pada diri penjaga warkop

Di sebuah tempat yg asing sy menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah warung kopi.
karena lingkungan itu sungguh asing,saya mencoba untuk ramah, baik pada penjaga warung maupun orang2 disana.Sambil santai saya memperhatikan beberapa orang yang keluar masuk ke dalam warung..

Ada yang datang dengan wajah yang kusut,saya anggap siang itu adalah saat-saat paling melelahkan dalam hidupnya,,

Lalu saya melihat seorang dengan helm di kepalanya dan memakai jaket yang tebal,sy anggap dia adalah seorang tukang ojeg,,

Lalu datang lagi mas2 muda dgn pakaian rapih.dia tersenyum pada saya,tnpa berbicara dan dengan anggukanya mengisyaratkan bahwa orang itu ingin ikut duduk bersebelahan dengan saya.dengan basa-basi mas2 itu memulai pembicaraan dengan orang2 yang ada di dalam warung tersebut.Dan dengan lancar dan lihainya dia berbicara seolah menghipnotis org2 disana agar mendengar perkataanya.Dari tingkah laku mas2 tersebut saya anggap dia adalah seorang sales yang biasa menawarkan produk daganganya ke rumah2..

Ketika warung sepi,hanya saya dan penjaga warung.si penjaga itu memulai pembicaraan dengan berkata
penjaga warung : "baru ke sini ya mas?".

Saya : "iya mas"

Penjaga warung : "di warkop ini mah gak hanya dari kalangan bawah yg mampir.Tp sering juga pengajar atau petinggi2 perusahaan mampir kesini.kaya yg td dtg memakai helm dan jaket tebal itu adalah seorang guru di SD dekat sini.Lalu mas2 yang tadi memakai pakaian rapih dengan gaya bicara yg sopan dan lancar,adalah seorang manager di hotel Pribumi".

Saya : "Wah saya kira td yang memakai helm tuh tukang ojeg pa,dan yang satu lagi saya mengiranya seorang sales,wah ternyata saya salah pak".

Si bapa penjaga itu tersenyum seolah menertawakan penilaian saya.Lalu berkata penjaga warung tersebut ,
penjaga warung :" Kenapa begitu terburu-buru mengambil kesimpulan??.Apakah kita terlalu terlalu terbiasa dengan sebuah Kebiasaan?,,,kita tahu bahwa sebuah batu akan jatuh ke tanah jika kita melepaskanya,dan anda pasti sudah menyaksikanya berkali-kali.Sudah biasa dikatakan bahwa batu jatuh ke tanah dikarenakan oleh hukum gravitasi.Tapi dengan pengamatan indra saja kita tidak bisa menyaksikan hukum semacam itu.kita hanya menyaksikan benda itu jatuh."

Saya : "Saya tidak mengerti maksud anda?!!"

Penjaga warung : "anda mungkin mengatakan bahwa anda percaya batu akan jatuh ke tanah sebab anda telah melihatnya terjadi berkali-kali.Artinya anda terbiasa dengan satu hal yang terjadi atau tampak akan mengikuti hal lain sehingga kita sering berharap hal yang sama akan terjadi setiap kali kita melepaskan sebuah batu.Dengan kata lain kita menarik kesimpulan sambil berharap Keajaiban bahwa persepsi yang kita yakini itu benar.Dan mungkin ini dapat anda jadikan pelajaran dalam menarik kesimpulan dalam kehidupan sehari-hari."

Saya : "Untuk sementara akan saya endapkan dulu kata2 dari anda,terimakasih".